Padārtha Vijnana sangat diperlukan untuk mengetahui fundamental dari Ayurveda, yang sangat dekat dengan pengetahuan dasar Filosofi India, yang sudah sangat berpengalaman dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Darśana adalah salah satu filosofi yang harus dipelajari untuk bisa memahami fundamental dari Ayurveda.
Kata Darśana berasal dari dhatu (akar kata) Dṛś + pratyaya “Lṛt”. Jadi Dṛś + Lṛt = Darś + An = Darśan. Darśana bisa didefinisikan sebagai sebuah media atau instrumen, yang artinya dengan instrumen ini (Darśana) semua kenyataan tentang dunia bisa dilihat.
Beberapa kutipan tentang Darśana yaitu: dṛśyate anena iti darśanam dan dṛśyayati śṛsti svarupam iti darśanam. Keduanya memiliki arti yang sama yaitu Darśana menunjukkan kenyataan tentang ciptaan. Bisa juga diartikan bahwa darśana adalah sebuah gambaran dari semua objek yang ada di dunia.
Sudah menjadi sifat alami manusia yang selalu memiliki rasa ingin tahu dan keragu-raguan tentang berbagai hal di dunia ini. Berbagai pertanyaan timbul di dalam benak kita misalnya apa sebenarnya alam semesta ini? Siapa yang menciptakannya? Kapan semesta ini diciptakan? Mengapa semesta ini diciptakan? Apa itu Roh? Apa itu pikiran? Siapakah diri kita? Apa sebenarnya tujuan dari hidup ini? Apa tujuan dari hidup ini dan tujuan adanya dunia ini? Apa penyebab dari berbagai penderitaan? Bagaimana kebahagiaan dan kedamaian bisa diraih? dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Semua pertanyaan tersebut membuat orang-orang suci dahulu berfikir, bekerja keras untuk mendapatkan semua jawaban dan hasilnya dikemas dalam bentuk Darśana, yang membimbing kita untuk mengetahui berbagai kenyataan tentang dunia, menghilangkan kesengsaraan dan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yaitu Mokṣa.
Darṣana adalah kumpulan dari pemikiran-pemikiran dan doktrin-doktrin yang dikemukakan oleh orang-orang suci yang berbeda dengan menggunakan kemampuan pemahaman ekstra, kecerdasan yang luar biasa yang mereka miliki dan melalui diskusi untuk mendapatkan kesimpulan yang benar dan tepat tentang rahasia dunia ini.
Darśana memberikan kita bentuk yang sebenarnya dari sebuah objek melalui tiga kondisi, yaitu masa lalu, saat ini dan masa depan. Oleh karena itu darśana disebut dengan “cerminan dari sebuah objek”.
Secara umum arti dari darśana adalah melihat atau mencari atau memahami sifat sebenarnya dari dunia ini. Arti sebenarnya dari darśana tidak terbatas hanya pada sudut pandang penglihatan saja, tetapi memiliki makna yang lebih dalam yaitu pemahaman 5 indriya, manas, buddhi, dan Atma.
Darśana memberikan Yadartha Jnana atau Satya Jnana atau Atma Jnana yang berguna untuk membantu seseorang untuk menghilangkan tiga jenis kesengsaraan yaitu Ādhyatmika roga, Adidaivika roga, dan
Adibhautika roga, dan pada akhirnya bisa menikmati kebahagiaan yang abadi.
Darśana merupakan bagian dari Filosofi India, berevolusi terus sejalan dengan dunia dan berkembang pada masa Upanisad, oleh karenanya usianya diketahui memiliki usia yang sama dengan Ayurveda.
Veda dan Vedaṅga merupakan sumber utama dari Darśana
kemudian intisari dari semua sastra disusun dalam menjadi satu dalam
bentuk Darśana.
Darśana dibedakan menjadi beberapa bagian, yang
disebut dengan Ṣad Darśana, yaitu Nyaya, Vaiśeṣika, Sankhya, Yoga, Mīmamsa,
dan Vedanta. Keenam Darśana ini
bisa diterima oleh sebagian besar masyarakat.
Ṣad Darśana dikembangkan dalam kategori secara berurutan
yang disebut dengan Dvanda Darśana, yaitu: Nyaya—Vaiśeṣika, Sankhya—Yoga,
dan Mīmamsa—Vedanta. Tiga teori evolusi yang berdasarkan Darśana yaitu
Ekatvavada yaitu Vedanta, Dvaitavada yaitu Sankhya dan Yoga,
serta Trītavada yaitu Vaiśeṣika, Nyaya, dan Mīmamsa.
Bidang Bahasan dalam Darśana
Bidang bahasan dalam Darśana disebut dengan Darśana
disebut dengan Darśana Vyapakatva atau Darśana Kṣetra. Bidang
bahasan Darśana sangan luas dan sangat dalam. Mengapa? Karena Darśana
merupakan kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan dari śastra-śastra yang
berbeda-beda dan pengalaman dari berbagai orang suci (Sarva śastra, sarva
tantra, sarva saṅgraha).
Kontribusi utama atau isi utama dari Darśana yaitu: Sṛśti
(ciptaan), Sthiti vikasa (evolusi), Laya (peleburan), Sukha (kebahagiaan),
Dukha (kesedihan), Raga (cinta atau keinginan), Vairagya (kebencian),
Dharma (kebenaran), Adharma (ketidakbenaran), Aīśvarya (Kekayaan),
Aniśvarya (kemiskinan), Jnāna (pengetahuan), Adjnāna (kebodohan),
Sthavara, Jaṅgama, Satya (kenyataan), Asatya (kepalsuan), dan
lain sebagainya.
Brahmavidya, Ātmavidya (pengetahuan metafisik),
Adyātmavidya atau Chittavidya (epistomologi), Tarkavidya atau
Nyayavidya (logika), Ācharavidya (etika), Soundṛya śastra (estetik),
dsb., merupakan beberapa contoh nyata dari luasnya bidang yang dicakup oleh Darśana,
yang memiliki banyak bidang bahasan.
Darśana Prayojana
Beberapa alasan mengapa Darśana penting untuk
dipelajari dan diketahui adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui rahasia atau pengetahuan yang sebenarnya
tentang berbagai masalah dalam proses penciptaan.
2. Memberikan pengetahuan dalam membedakan yang baik dan tidak
baik, benar dan salah atau bahagia dan tidak bahagia.
3. Untuk menemukan penyebab dari penderitaan.
4. Untuk menemukan solusi yang permanen dan abadi untuk
menghindar dari penderitaan, yaitu lingkaran hidup dan mati.
5. Untuk mengatahui Paralaukika Karma atau Vidya
atau Ātmavidya untuk terbebas dari penderitaan Ihaloka.
6. Membantu Asyataharan, yaitu menghilangkan pengetahuan
palsu atau Maya atau Moha.
7. Membantu Agyanaharan, yaitu mendapatkan pengetahuan
yang sempurna tentang penciptaan.
8. Untuk ikut melaksanakan Satya Sākṣatkara, mengatahui
kenyataan yang mutlak.
9. Persepsi indriya, persepsi spiritual dengan kemampuan
indriya yang tinggi memberikan pengetahuan yang luar biasa tentang penciptaan,
yang membantu melepaskan diri dari penderitaan dunia.
10. Tatva jnāna or Veda jnāna membantu seseorang
untuk bergerak pada jalan yang benar.